Ada beberapa perusahaan teknologi sempat mengalami mati suri, namun kini tetap bertahan dan terus berkembang. Dari beberapa perusahaan tersebut, satu di antaranya ialah Apple yang didirkan oleh Steve Jobs, dan masih banyak perusahaan lainnya. Ingin tau kisahnya? Oke akan dijelaskan dibawah ini.
Apple
Apple akhirnya mempekerjakan kembali Jobs pada 1997. Lalu, Steve Jobs menghubungi Bill Gates, dia mengatur sebuah kemitraan dengan Microsoft untuk investasi sebesar USD 150 juta. Setahun kemudian, perusahaan memperkenalkan iMac dan untuk pertama kalinya sejak 1995, perusahaan asal Cupertino itu mendapatkan kembali keuntungan.
Blogger
Evan Williams adalah sosok di balik berdirinya website Blogger pada 2000. Pada saat terbentuknya Blogger, website tersebut konon tidak memiliki model bisnis. Setahun kemudian, William menemukan perusahaannya mulai kehabisan dana dan terjadi pemutusan hubungan kerja pada seluruh karyawan.
William mencoba menemukan cara untuk tetap membuat Blogger bertahan. Pada 2002, Google membeli situs tersebut dengan harga USD 50 juta. 13 Tahun kemudian, Blogger tampak semakin sehat dan digunakan oleh banyak orang di seluruh dunia.
Evernote
Aplikasi Evernote saat ini dapat diunduh melalui platform mobile seperti Android, iOS, dan Windows Phone. Sebelum aplikasi tersebut sukses beredar di mobile, Phil Libin, selaku pendiri Evernote, sempat memecat semua karyawan dan menutup Evernote pada tahun 2008.
Dikisahkan, Libin mendapatkan email yang masuk ke inboks pribadinya sebelum ia tidur. Isi email tersebut merupakan penawaran investasi sebesar USD500 juta untuk Evernote. Tawaran tersebut kemudian diterima dan Evernote mulai tumbuh kembali. Evernote saat ini ditaksir memiliki nilai perusahaan sebesar USD 1 miliar.
IBM
Pada awal 1990-an, IBM mengalami kejatuhan, di mana IBM berencana untuk memecah perusahaan ke dalam beberapa unit operasi yang lebih kecil. Untuk mengembalikan kejayaan perusahaan, ditunjuk Lou Gerstner pada 1993.
Setelah pemecatan karyawan besar-besaran dan mendapatkan uang dari menjual aset, Gerstner mencegah terjadinya kehancuran pada perusahaan. Ia menggabungkan unit operasi di bawah satu bendera IBM dan menjaga perusahaan tetap bertahan.
SpaceX
Tesla dan SpaceX sempat mengalami defisit ekonomi pada tahun 2008. Pendirinya, Elon Musk mengatakan bahwa dirinya bisa memilih antara SpaceX atau Tesla, memberikan pendanaan untuk membuat salah satunya tetap dapat bertahan.
Musk kemudian mengajukan kontrak dengan NASA sebagai harapan terakhir dan kontrak tersebut berjalan lancar. Dana sebesar USD 1,6 miliar dari kontrak tersebut menjaga SpaceX untuk tetap bertahan dalam bidang antariksa.
Tesla
Pada saat SpaceX, perusahaan yang sama-sama didirikan Elon Musk mengalami keterpurukan ekonomi, Tesla juga mengeluarkan biaya sebesar USD4 juta dalam satu bulan. Agar perusahaan mobil miliknya tetap eksis, Musk mengambil pinjaman dari SpaceX. Lalu, Musk mencari investor yang tertarik denganTesla, sehingga dana terkumpul sebesar USD 20 juta untuk keberlangsungan perusahaan.
ternyata apple pernah bangkrut juga ya
ReplyDeletesolder uap